helooww monday !
must be sprit today, becoz its beginning ^^
dikarenakan belom ada kerjaan di kantor, maklum awal tahun
jadi saia ngeblog aj kalii ya ...
Today! mau curcol ttg Terapi Bekam :D
yeaayy ! knapa tiba2 pgen crita ini, jadi awal nya itu karna tiba2 ada sms masuk di hp mamaku
kebetulan mamaku lg umroh jdi hp di hibahkan ke aku .. mana tau ada yg urgent gtu fikirny ...
back to sms, jadi yg nge SMS itu org bekam yang biasa ngebekam mamaku ...
en so far mamaku rutin bgt bekam, pernah sx pgen cobain tapi ga di kasi, hiks -_- (alasan nya masih ngecil, ngaruh gt ya?)
oke lanjut, en skrg tiba2 aku pgen nyobain Bekam, sempet ijin ma suami bwat bekam (istri yg baik huhuh) tapi ga di bolehin, sbnrnya bukan ga di bolehin sih tapi suami masi ragu juga
apa ih manfaat nya, en kata ya ga bagus kalo di lihat dr sudut pandang ilmu kesehatan .. :s
eng ing eng
mari kita cari tau info nyaa...
Bekam
atau hijamah adalah teknik pengobatan dengan jalan membuang darah kotor
(racun yang berbahaya) dari dalam tubuh melalui permukaan kulit.Perkataan
Al Hijamah berasal dari istilah bahasaarab: hijamah yang
berarti pelepasan darah kotor. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut
dengan cupping, dan dalam bahasa melayu dikenal dengan istilah Bekam. Di
Indonesia dikenal pula dengan istilah kop atau cantuk.
Dengan
melakukan penghisapan/vakum maka terbentuklah tekanan negatif di dalam
cawan/kop sehingga terjadi drainase cairan tubuh berlebih (darah kotor)
dan toksin, menghilangkan perlengketan/adhesi jaringan ikat dan akan
mengalirkan darah “bersih” kepermukaan kulit dan jaringan otot yang
mengalami stagnasi serta merangsang sistem syaraf perifer.
Dalam
beberapa literatur disebutkan bahwa bekam bekerja dengan cara merangsang
atau mengaktifkan : (1) sistemk ekebalan tubuh, (2)Pengeluaran
Enkefalin,(3)Pelepasan neurotransmiter, (4)Penyempitan dan pelebaran
pembuluh darah serta (5) “the gates for pain” padaSistim Syaraf Pusat
(CNS) yang berfungsi mengartikan sensasi rasa nyeri.
Dengan melakukan penghisapan atau vakumisasi maka terbentuklah
tekanan negatif di dalam cawan/kop, sehingga terjadi drainase cairan
tubuh berlebih (darah kotor) yang diikuti toksin, menghilangkan
perlengketan/adhesi jaringan ikat dan akan mengalirkan darah “bersih” ke
permukaan kulit dan jaringan otot yang mengalami stagnasi serta
merangsang sistem syaraf perifer. Berbekam merupakan metode pengobatan
klasik yang telah digunakan dalam mengobati berbagai kelainan penyakit
seperti hemophilia, hipertensi, gout, reumatik arthritis, sciatica, back
pain (sakit punggung), migraine, vertigo, anxietas (kecemasan) serta
penyakit umum lainnya baik bersifat fisik maupun mental.
Bekam dibedakan melalui 2 jenis, yakni :
Bekam
kering, proses bekam jenis ini dilakukan dengan menghisap permukaan
kulit dan memijat tempat sekitarnya tanpa mengeluarkan darah kotor.
Bekam kering diyakini untuk melegakan sakit secara darurat atau
digunakan untuk meringankan kenyerian urat-urat punggung karena sakit
rheumatik juga penyakit-penyakit penyebab kenyerian punggung. Acapkali
bekam jenis ini diaplikasikan kepada orang yang takut jarum suntik dan
takut melihat darah. Kulit yang dibekam akan tampak merah
kehitam-hitaman selama 3 hari.
Bekam basah pada proses terapi
bekam jenis ini dilakukan setelah melakukan bekam kering, dilanjuti
dengan melukai permukaan kulit dengan jarum tajam yang sudah sterilkan,
lalu di sekitarnya dihisap dengan alat cupping set dan hand pump untuk
mengeluarkan darah. Darah yang keluar diyakini sebagai darah kotor.
Lamanya setiap hisapan 3 sampai 5 menit, dan maksimal 9 menit,
Tergantung dari penyakitnya, dalam kasus tertentu memungkinkan proses
bisa lebih lama.
Darah Bekam
Para pelaku medis dikejutkan
oleh pernyataan ilmuwan Damaskus, Muhammad Amîn Syaikhû dalam artikel
ilmiahnya yang luar biasa tentang terapi bekam dan rahasia umum tentang
mekanisme kesembuhan yang diperoleh dari praktik bekam terletak pada
dibersihkannya tubuh dari darah rusak yang menghambat berjalannya
fungsi-fungsi dan tugas-tugas tubuh secara sempurna, sehingga tubuh
menjadi mangsa empuk bagi berbagai penyakit.
Darah yang keluar
melalui proses bekam dilihat dari hasil penelitian laboratorium darah.
Berdasarkan penelitian itu, terlihat hal-hal sebagai berikut :
Bahwa
darah bekam mengandung sepersepuluh kadar sel darah putih (lekosit)
yang ada di dalam darah biasa. Hal tersebut terlihat dalam seluruh kasus
yang diteliti, tanpa ada pengecualian. Fakta ini menunjukkan bahwa
terapi bekam tetap melindungi dan sekaligus menguatkan unsur-unsur
sistem kekebalan.
Adapun eritrosit (sel darah merah), semua sel
darah merah memiliki bentuk yang tidak normal, artinya sel-sel tersebut
tidak mampu melakukan aktivitas, disamping juga menghambat sel-sel lain
yang masih muda dan aktif. Hal tersebut mengindkasikan bahwasanya proses
bekam membuang sel-sel darah merah yang rusak dan darah yang tidak
dibutuhkan lagi dengan tetap mempertahankan sel-sel darah putih di dalam
tubuh.
Kapasitas ikatan zat besi dalam darah bekam tinggi sekali
(550-1.100), satu hal yang menunjukkan bahwa bekam mempertahankan zat
besi yang ada di dalam tubuh tidak ikut keluar bersama darah yang
dikeluarkan dengan bekam sebagai awal penggunaan zat besi tersebut dalam
pembentukan sel-sel muda yang baru.
Modern Terapi Bekam di Amerika dan Eropa
Modern Terapi Bekam di Amerika dan Eropa
Akhir-akhir
ini penelitian tentang metode bekam / cupping banyak dilakukan.
Penelitian meliputi mekanisme penyembuhan, cara kerja, serta manfaat
kesehatan dari bekam. Salah satu penelitian yang mengemuka ialah yang
dilakukan oleh Dr.Amir Muhammad Sholih. Beliau adalah Dosen Tamu di
Universitas Chichago, yang juga peraih penghargaan di Amerika bidang
pengobatan natural serta bagian dari anggota Organisasi Pengobatan
Alternatif di Amerika.
Menurut beliau, pengobatan dengan bekam
tengah dan telah dipelajari pada kurikulum kedokteran di Amerika. Hal
tersebut dilatarbelakangi oleh fenomena pengobatan bekam yang terbukti
bermanfaat karena orang yang melakukan pengobatan dengan bekam
dirangsang pada titik saraf tubuh seperti halnya pengobatan akupuntur.
Namun
yang membedakan terapi bekam dengan terapi akupunktur ialah pada terapi
tusuk jarum reaksi yang dihasilkan hanyalah sebatas perangsangan,
sedangkan pada terapi bekam selain proses perangsangan, juga terjadi
proses pergerakan aliran darah.
Hal senada diungkapkan oleh
Dr.Ahmad Abdus Sami, Kepala Divisi Hepatologi Rumah Sakit Angkatan Darat
Mesir. Beliau mengemukakan, “Riset juga membuktikan, pembuangan
sebagian darah seperti dalam terapi bekam terbukti mampu memulihkan
reaksi pengobatan menjadi lebih cepat sehingga bekam bisa diterapkan
sebakai terapi pendamping pengobatan medis.”
Hasil percobaan yang
pernah dilakukan Dr. Amir pada pasien terinveksi virus hepatitis C dan
memiliki kadar besi cukup tinggi dalam darahnya. Setelah pasien diterapi
bekam dan diberi obat Interferon dan Riboviron memiliki reaksi positif
dan kekebalan meningkat. Padahal sebelum dibekam reaksi terhadap obat
tersebut hampir tidak bereaksi.
Walau demikian, masih sedikit
sekali informasi yang dapat mendukung terapi alternatif bekam dari aspek
medis. Masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai efek samping
yang dapat ditimbulkan dari terapi tersebut.
Tetap dianjurkan para
pasien yang berminat untuk menjalani pengobatan bekam untuk melakukan
konsultasi lebih lanjut dengan dokter. Karena disamping pengobatan pada
klinik yang menyediakan layanan terapi bekam mendapatkan porsi
kepercayaan masyarakat untuk menjadi bagian proses pengobatan penyakit,
terapi ini belum ada unsur pendukung yang mengakreditasif kelayakan
pengetahuan akademik kesehatan SDM yang melakukan terapi.
Nah masih makin bingung kan mau nyobain apa ga
mesti shalat dulu ni untuk menemukan jalan keluarnya di coba apa ga whahahaha
bubyeee ^^ kisssmuaah :)
0 komentar:
Posting Komentar